Pantai Pelang Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek
Apa hal pertama yang terlintas dibenakmu ketika mendengar kabupaten Trenggalek? ya tentu. jalur pegunungannya. Kebetulan hari kamis 5 Mei 2016 tepat libur panjang aku berangkat menuju pantai pelang. katanya sih.. di pantai ini panoramanya indah ditambah ada juga wisata air terjun dan goanya. langsung aja jam 10.00 malam aku juga teman-temanku yang tak saling mengenal berangkat.
Mulai dari rute Sidoarjo-Mojokerto-Jombang-Kediri (pare)-Tulungagung-Trenggalek kira-kira kami tak lantas langsung ke Trenggalek. kami istirahat dulu di pom bensin lumayan jauh ya sekitar jam 01.00 pagi baru sampe Tulungagung maklum aja hari dimana kita berangkat hari awal libur panjang. jalan berasa kejepit gajah... eh lanjut ya. sejaman aja kita istirahat, jam 02.00 pagi lanjut jalan lagi.
Nah ini perjalanan terekstrim yang bikin mata melek lebar-lebar. gimana nggak melek. rute jalan berliku naik turun celah sempit gelap. keren deh yang pasti. ampe nggak keliatan apa-apa. baru sejam perjalanan udah mual perut saya. kurang lebih butuh dua jam setengah sampe di kecamatan panggul. tapi gak langsung kepantai sih. kebetulan ada teman yang rumahnya dekat situ, jadi istirahat lagi sejam buat bersih bersih. biar sampai pantai wangi.. ya kan... buat selfie.
And finally otw pantai pelang... Harga tiket masuk ( Htm ) Rp.20.000,- / motor yang boncengan dan gak usah banyak cerita ya.... ini foto-nya
Pantai Pelang ...
Air terjun Grobogan Sewu ...
Goa pertapan disebelah tebing ini (gak sempet foto)
Sarang Fikirku
Post by Ardila Wahyu Sintana
Senin, 09 Mei 2016
Kamis, 21 Januari 2016
Resume Seminar
“Strategi Pemasaran Produk & Kemasan Yang Berkualitas Di Era Mea 2015” Juga
“Mengembangkan Semangat Entrepreneurship dalam menghadapi Mea 2015”
Tutor:
Bambang Sutedjo & Dr. Michael Adiwijaya
Created
by: Ardila Wahyu Sintana/131500060/Manajemen A 2013/FE UNIPA
Latar Belakang MEA
Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) merupakan sebuah kesepakatan antara anggota ASEAN yang bertujuan
untuk menghimpun negara-negara ASEAN ke dalam sebuah pasar tunggal. Konsekuensi
logis dari rencana ini adalah adanya pasar bebas (Free Trade Area) antara
Negara-negara anggota ASEAN. Ide MEA ini sudah di rintis sejak 10 tahun lalu.
Yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing kawasan, mendorong pertumbuhan
ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan standar hidup penduduk negara
anggota ASEAN.
Ada 4 area yang
menjadi pilar MEA yaitu :
- Pasar
tunggal dan basis produksi
- Wilayah
ekonomi yang berdaya saing tinggi
- Menjadi
Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang seimbang
- Menuju
integrasi penuh dengan ekonomi global.
Dengan diberlakukannya
MEA nantinya tiap negara ASEAN akan mengurangi hambatan tarif seminimal mungkin
hingga mencapai nol persen. Dari sisi Indonesia artinya dengan di
implementasikannya pasar tunggal ASEAN berarti arus barang impor dari
Negara-negara anggota ASEAN lain akan bebas masuk ke Indonesia.
Keuntungan dan
Tantangan Indonesia menjelang MEA 2015
Di mata korporasi
korporasi dunia, Indonesia dan ASEAN adalah kawasan yang paling menjanjikan,
baik dari sisi jumlah penduduk maupun daya beli yang terus meningkat.
Di antara negara
ASEAN, Indonesia merupakan pasar terbesar dimana Sepertiga potensi pasar ASEAN
ada di Indonesia. Ditambah lagi pertumbuhan daya beli masyarakat Indonesia yang
terus menerus meunjukkan peningkatan tajam. Sebagai negara terbesar di ASEAN
dengan banyaknya populasi penduduk serta kekayaan alam berlimpah, Indonesia jangan
hanya bersikap pasif dan pasrah menghadapi serangan produk dari negara-negara
ASEAN lain. Jangan sampai pengusaha dan Industri Indonesia bukannya jadi tuan
rumah, malah jadi penonton di negara sendiri.
Cara Memenangkan Persaingan
menghadapi kompetitor ASEAN
Untuk bisa memenangkan
persaingan dengan perusahaan perusahaan ASEAN lainnya, ada beberapa hal yang
harus segera dilakukan korporat Indonesia.
Pertama, Mulai dengan
merubah Pola Pikir atau Mindset.
Kita jangan lagi
terlena masa lampau yang penuh proteksi ataupun hanya fokus mengandalkan pasar
Indonesia yang besar ini. Menjelang Pasar bebas ASEAN, kompetisi akan
semakin ketat, dimana untuk memenangkan kompetisi
melawan korporasi dari negara ASEAN lain diperlukan mental agresif menyerang,
bukan mental pasif bertahan.
untuk bertahan kita
harus berani menyerang, bukan hanya menjadi local champion tapi juga berani
berkompetisi dengan masuk ke negara negara lain dan menjadi champion in other country sambil merintis jalan
menjadi Regional ASEAN champion.
Ini bukan cita cita
mustahil, namun di perlukan keseriusan, kerja keras, komitmen dan konsistensi
korporat dan marketer Indonesia untuk mewujudkan cita cita ini.
Betapa cuek nya
korporat dan pengusaha Indonesia untuk menggarap pasar internasional. Jangankan
pasar Internasional, menggarap pasar ASEAN yang ibaratnya masih di pekarangan
rumah belakang pun terlihat tidak bersemangat.
Pilih Produk yang Pas
Walaupun keliatannya
mirip, konsumen ASEAN sesungguhnya punya kultur dan selera yang berbeda dalam
berbelanja. Carilah produk atau pelayanan yang pas, yang kira kira bakal di
minati dan bakal laku di negara yang di tuju. Misalnya untuk produk makanan :
Produk mie Instan rasa Indonesia cocok dengan selera konsumen Malaysia namun
kalau mau sukses di Thailand atau Filipina, taste nya harus di sesuaikan dengan
selera lokal.
Dari segi packaging, Marketer Indonesia harus jeli juga membaca purchase habit konsumen di
tiap negara, misalnya produk deterjen bubuk, pasar Indonesia, Filipina dan
Vietnam agak mirip dari sisi purchase habit consumer yang banyak membeli
deterjen bubuk dalam bentuk kemasan kecil, bahkan sachet 32 gram, sedangkan
konsumen Malaysia, Singapura dan Thailand lebih suka membeli kemasan besar 1 kg
– 2 kg karena lebih praktis dan secara value per gram nya lebih murah
dibandingkan beli kemasan renceng.
Ketiga, Pentingnya
Investasi Merek
Di bandingkan dengan
negara maju yang pertumbuhan pasar private label nya lebih bagus dari branded
items atau kawasan Timur tengah dan Afrika yang lebih kurang peduli akan brand,
konsumen ASEAN boleh dibilang sangat Brand concious. Ini
bisa di lihat dari padatnya jumlah iklan di semua media, dari media
cetak, Televisi hingga media luar ruang.
Menurut saya investasi
merek adalah sangat penting dilakukan oleh korporat dan brand owner Indonesia,
dan ini akan menguntungkan tidak saja untuk mendapatkan short term sales tapi
long term investment. Investasi merek tidak mesti mahal atau harus menggunakan
medium TV, masih banyak lagi media yang bisa di gunakan untuk melakukan
komunikasi merek, termasuk Media on line dan social Media. Yang penting adalah
keseriusan, konsistensi dan komitmen pemilik merek Indonesia dalam melakukan
investasi merek di negara negara tujuan ekspor mereka.
Ke empat, Investasi
sumber daya Manusia
Setelah punya produk
yang pas dengan harga yang kompetitif, maka tidak kalah pentingnya adalah
pengembangan sumber daya manusia.
Sudah bukan rahasia
umum lagi kalau Indonesia di kenal salah satu eksportir TKI terbesar di
regional. Salah satu kunci memenangkan persaingan di era Pasar bebas ASEAN adalah
dengan memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik, dengan adanya pasar
bebas ASEAN, setiap Individu warga negara ASEAN bisa bebas bekerja di negara
manapun tanpa restriksi artinya profesional Indonesia harus siap bersaing
dengan profesional Singapura, Malaysia, Filipina atau Thailand dalam merebut
posisi posisi strategis di perusahaan perusahaan yang beroperasi di negara negara
ASEAN. Jangan sampai pekerja-pekerja Indonesia suka kebagian posisi staf
sementara posisi manajer dan direktur di rebut oleh profesional negara lain.
Inilah waktunya
intropeksi, berani bersaing untuk berkarir dan menjadi profesional di negara
ASEAN lain.
Kelima, Pentingnya
konsistensi.
Sering saya melihat
ketidak konsistenan kita, bukan Cuma urusan ngaret dalam meeting appointment
tapi juga inkonsisten dalam banyak hal, dari hal hal menyangkut waktu
misalnya waktu pengiriman order ekspor yang sering meleset, menyangkut kualitas
dimana seringkali produk sample dibuat jauh lebih bagus dari real production
nya , juga seringkali konsistensi kita dalam men deliver komitmen di
pertanyakan oleh pembeli luar negeri.
Keliatan serius dan
semangat di awal project namun hanya sebentar
saja, kurang fighting spirit, kurang daya tahan. Sikap konsistensi akan sangat
membantu pengusaha dan marketer Indonesia dalam membuka jalur pasar di negara
lain dan build up reputation yang merupakan komoditi paling mahal dalam
International business.
Penutup
Jalan menjadi pemain
regional itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu perjuangan
namun bukanlah Mission Impossible, banyak jalur yang bisa di manfaatkan untuk
melihat celah bisnis di negara ASEAN lain, misalnya dengan mengikuti misi
dagang atau ikut pameran di berbagai negara ASEAN, baik lewat jalur ikutan
pameran yang di organisir oleh BPEN maupun organisasi independen swasta.
Cara lain adalah
dengan berpartisipasi dalam event pameran dan edukasi seperti Jakarta Marketing
Week yang merupakan acara tahunan The Markplus conference dari Markplus Inc,
dimana pengusaha dan marketer bisa belajar dari para business leader maupun
government official yang bersedia sharing ilmu dan pengalaman mereka dalam
mengelola brand maupun company. Jangan lupa, Marketing Week ini adalah ajang
paling pas untuk melakukan networking yang pasti berguna untuk kemajuan usaha,
baik saat ini maupun di masa depan.
NASKAH UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH : MSDM II
PROGRAM STUDI :
MANAJEMEN / 2013-A
TGL/BLN/THN :
SIFAT UJIAN :
DOSEN : Dr. PRIYONO, MM.
WAKTU
:
Cermati perintah pertanyaan dibawah ini
dengan baik dan benar serta kerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan.
1.
Jelaskan kelebihan dan
kelemahan bila seorang pegawai telah mengelola karirnya (Skor 20).
2.
Menurut pendapat saudara apakah
perlu suatu perusahaan atau organisasi melaksanakan perencanaan dan
pengembangan sumber daya manusia ? (bila perlu atau tidak, jelaskan secara
rinci disertai contoh konkritnya). (Skor : 25).
3.
Jelaskan kelebihan dan
kelemahan Evaluasi kinerja bila diterapkan dengan benar, disertai dengan contoh
konkritnya. (Skor : 15).
4.
Menurut pendapat saudara apakah
pentingnya Evaluasi kinerja bagi seorang karyawan, pemimpin, dan perusahaan itu
sendiri ? (disertai dengan contoh konkritnya).(Skor : 20).
5.
Menurut pendapat saudara,
apakah gaji dan upah itu sama ? bila ya atau tidak sebutkan dan jelaskan secara
rinci disertai contoh konkritnya.(Skor : 20).
============SELAMAT MENGERJAKAN==================
1.
Jelaskan kelebihan dan
kelemahan bila seorang pegawai telah mengelola karirnya!
Kelebihan:
a. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam memikul tanggung jawab yang
lebih besar dalam berbagai kemampuan teknis secara lebih mendalam untuk memperoleh
adanya jaminan dan kestabilan dalam pekerjaan. Kemampuan berbuat sesuatu yang lebih besar dalam kehidupan kekaryaannya serta kemampuan untuk bekerja
lebih mandiri, sehingga lebih berkesempatan mengembangkan potensi diri
b.
Memperoleh tingkat kompensasi yang lebih besar dari biasa dan mendapatkan kebebasan dalam pekerjaan, ada jaminan keselamatan
dalam pekerjaan serta mengejar prestasi dinas dalam bekerja. Memperoleh perasaan puas dalam mengelola karir dan rasa
puas dalam bekerja berbeda untuk setiap orang sesuai dengan tingkat kebutuhan
dan keinginan yang bersangkutan.
c. Mengetahui bahwa mengelola karir adalah
termasuk minat pegawai yang merupakan tugas kewajiban pegawai tersebut. Mengetahui mengelola karir yang tidak berarti hanya
melalui peningkatan kedudukan seorang pegawai dari yang rendah ke tingkat yang
lebih tinggi. Tetapi sesuatu perubahan yang diinginkan pegawai. Serta menyadari bahwa mengelola karier ke depan dapat mempergunakan spesialisasi dalam bidang teknis
dan kemampuan di bidang teknologi informasi.
Kelemahan:
a.
karakter kompetensi yang
merupakan kepemilikan informasi yang dikuasai seseorang dalam kaitannya dengan
bidang pekerjaan tertentu. Pengetahuan mampu memprediksi apa yang mampu
dilakukan seseorang, bukan apa yang akan dilakukan. Itu berarti hanya sebagian pegawai yang mempunyai
pengetahuan untuk memprediksilah yang dapat berhasil dalam mengelola karirnya.
b.
Kompetensi keterampilan mental
atau kognitif meliputi pemikiran analitis (memproses pengetahuan atau data,
menentukan sebab dan pengaruh, mengorganisasi data dan rencana) serta pemikiran
konseptual (pengenalan pola data yang kompleks) yang artinya pegawai yang tidak mempunyai
kepercayaan diri untuk mengahadapi tuntutan-tuntutan baru organisasi, tidak dapat menumbuhkan, mengembangkan semua
kemampuan intelektual,wawasan, motivasi dan dedikasi pada posisi pekerjaan yang diemban tidak akan berhasil dalam mengelola karirnya. Karena, manusia akan mampu bekerja dengan baik bilamana SDM tersebut
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
2.
Menurut pendapat saudara apakah
perlu suatu perusahaan atau organisasi melaksanakan perencanaan dan
pengembangan sumber daya manusia ? (bila perlu atau tidak, jelaskan secara
rinci disertai contoh konkritnya).
Menurut saya:
Sangat perlu suatu perusahaan atau organisasi melaksanakan perencanaan dan
pengembangan karir. Karena, lebih fokus pada kemajuan
dan perbaikan dengan rasa syukur, pikiran jernih, apresiasi atau penghargaan,
serta optimisme. Sebab, menurut saya, untuk menghadapi deraan pengaruh negatif harus dibangkitkan saat
ini adalah rasa optimisme di segala bidang. Seni mengapresiasi keberhasilan, walau itu kecil,
akan lebih efektif untuk mendorong perbaikan di semua bidang, daripada kritik
misalnya.
Contoh:
Program
Magang bagi dosen junior yang bertujuan untuk:
a.
Memperluas wawasan dosen junior
mengenai pelaksanaan dan penyelenggaraan dunia kerja dosen (pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberi kesempatan
untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan Tridharma tersebut di PT
Pembina
b.
Memberi kesempatan kepada dosen
junior untuk menjalin networking dengan dosen senior asal PTP besar
c.
Memberikan pengalaman kepada
dosen junior untuk mengenal secara langsung manajemen perguruan tinggi di PTP
Pembina.
3.
Jelaskan kelebihan dan
kelemahan Evaluasi kinerja bila diterapkan dengan benar, disertai dengan contoh
konkritnya.
Kelebihan:
a.
Menilai potensi pegawai untuk
masa yang akan datang
b.
Penilai dituntut untuk berfikir
secara seksama mengenai kinerja setiap karyawannya
c.
Penilai dituntut untuk
membedakan antara tingkat kinerja karyawan yang berbeda
d.
Memberikan gambaran prestasi
kerja secara akurat
e.
Standar untuk kerja jelas dan
ukuran kinerja juga jelas
Kelemahan:
a.
Cenderung berfokus pada
perilaku ekstrim dan bukan pada kinerja rutin harian karyawan sehingga bisa
menyalahgunakan kekuasaan
b.
Dapat menimbulkan kebencian
serta pengenduran semangat kerja karyawan
c.
Tidak mampu memenuhi kelompok
distribusi yang telah diatur karyawan dibawah atau diatas rata-rata
d.
Penggunaan kalimat-kalimat yang
umum dalam menggunakan prestasi kerja dan karakter pegawai dapat mengurangi
keterkaitannya dengan pekerjaan
e.
Sering kali tujuan-tujuan yang
ditentukan oleh para pegawai bias terlalu sederhana
Contoh:
Seperti pada PT
Unilever. Suatu faktor yang diketemukan dalam penelitian faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan di dalam perusahaan Unilever yang
berada atau berlokasi di Surabaya Jawa timur ini ditindak lanjuti oleh
perusahaan dengan mengadakan perbaikan dalam bidang sumber daya manusia nya
atau karyawannya. Hal ini ditindak lanjuti karena dari hasil evaluasi kinerja
hal-hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja karyawan PT Unilever yang ada di
Surabaya. Dengan berpacuan pada hasil penelitian tersebut, perusahaan ini
mengacu pada perbaikan struktur SDM mulai dari pelatihan , pendidikan,
pengembangan karier, jaminan kesehatan dan keselamatan serta adanya motivasi
bagi karyawannya agar dpat bekerja sesuai dengan prosedur dan tugas nya
masing-masing. Perbaikan tersebut terlihat sangat membantu dan secara
signifikan dapat mengatasi problematika yang dihadapi oleh para karyawan.
4.
Menurut pendapat saudara apakah
pentingnya Evaluasi kinerja bagi seorang karyawan, pemimpin, dan perusahaan itu
sendiri ? (disertai dengan contoh konkritnya).
Menurut saya:
Bagi pemimpin
Salah satu tujuan
pentingnya evaluasi kinerja bagi seorang pemimpin adalah memastikan bahwa
karyawan mampu melaksanakan bermacam-macam tugas yang berkaitan dengan
kedudukan dan peran masing-masing untuk mencapai tujuan tersebut. Pemimpin harus
peka terhadap kemampuan dan keahlian karyawan
Bagi karyawan
membantu karyawan dalam meningkatkan kebutuhan karir internal mereka
sendiri. Dengan evaluasi kinerja ini dapat diketahui ciri-ciri positif dan
negatif yang ada pada diri seseorang untuk lebih meningkatkan kemampuan kerja,
baik dengan menggunakan ciri-ciri positif sebagai modal maupun dengan usaha
yang sistematik untuk menghilangkan atau paling sedikit mengurangi ciri-ciri
negative.
Bagi perusahaan
Memperbaiki
seluruh internal perusahaan, diantaranya rasa kebersamaan, loyalitas,
komunikasi, dan meningkatkan kemampuan baik antara atasan maupun bawahan.
Contoh:
Desentralisasi
yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001 di Indonesia melibatkan semua
administrasi pemerintah daerah dan serangkaian wewenang dan tanggung jawab yang
luas. Secara keseluruhan, hal-hal tersebut hampir mencapai 40 persen dari total
belanja pemerintah di tahun 2006. Peran pemerintah daerah dalam memberikan
layanan dan mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan negara semakin besar
dibandingkan sebelumnya. Bagaimanakah kinerja mereka enam tahun setelah
penerapan desentralisasi tersebut Dengan tidak adanya sistem pemantauan,
evaluasi, dan, pengukuran kinerja yang sistematis, pertanyaan penting tersebut
tidak dapat dijawab secara akurat. Oleh karena itu, implikasi kebijakan
desentralisasi yang lebih luas tetap tidak jelas.
Semua pemangku kepentingan telah menyadari pentingnya pemantauan dan evaluasi kinerja pemerintah daerah. Sementara sejumlah latihan percobaan oleh instansi-instansi pemerintah serta organisasi-organisasi nasional dan internasional telah dilakukan, tidak ada perangkat evaluasi komprehensif yang telah diterapkan di tingkat nasional. Perangkat yang diterapkan di tingkat nasional tidak hanya akan mendorong semangat kompetisi yang sehat, akan tetapi juga dapat digunakan oleh warga negara untuk membandingkan kinerja pemerintah daerah mereka dengan praktik-praktik terbaik di kabupaten-kabupaten lainnya
5.
Menurut pendapat saudara,
apakah gaji dan upah itu sama ? bila ya atau tidak sebutkan dan jelaskan secara
rinci disertai contoh konkritnya.
Tidak sama
Gaji
Bentuk pembayaran secara berkala dari atasan
kepada bawahannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja
Upah
Penghargaan karyawan yang dimanifestasikan
berwujud uang atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu
Perbedaannya
Gaji itu pengganti jasa bagi tenaga kerja
yang sifatnya lebih konstan dan ditetapkan melalui perhitungan masa yang lebih
panjang, sedangkan upah itu pembayaran bagi karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan
yang telah diselesaikan.
Contoh :
Gaji Sinta di PT.Aries Centaurus 2013 adalah Rp 2.000.000,00
per bulan. Berapa gajinya dalam setahun?
Diketahui :
Gaji per bulan = Rp 2.000.000,00
1 tahun = 12 bulan
Ditanya : Gaji dalam setahun ...?
Jawab :
Gaji dalam setahun = gaji per bulan x 12 bulan
= Rp 2.000.000,00
x 12
= RP.24.000.000,00 / tahun
================JAWABAN ==================
Biaya Relevan Untuk Pembuatan Keputusan Khusus
Dosen Pembimbing: Martha S, DRA, SEM. AK
Oleh Kelompok : 8
1.
Muchammad Arifin (131500053)
2.
Ayu Pudjiati Ningsih (131500056)
3.
Mohammad
Firdaus (131500057)
4.
Ardila Wahyu Sintana (131500060)
5.
Moh.Khudori (131500209)
FAKULTAS ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS
PGRI ADI BUANA SURABAYA
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
2015
KATA
PENGANTAR
Syukur
alhamdulilllah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Biaya
Relavan Untuk Pembuatan Keputusan Khusus”, dengan baik.
Penyusunan
ini merupakan salah satu hasil dari kerja keras kami.Dan tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bu Martha Sebagai dosen pengajar
mata kuliah akuntansi manajemen yang telah memberikan bimbingan serta
pengarahan dari persiapan hingga terselesainya makalah dan kepada teman – teman
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna karena masih
banyak kekurangan baik dalam penulisan dan penyusunannya, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Surabaya, 1 November 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1
1.2 Rumusan
Masalah
1
1.3 Tujuan
Rumusan Masalah
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya
2
2.2 Pengambilan Keputusan
5
2.3 Biaya Relevan
6
2.4Biaya Tidak
Relevan
7
2.5Contoh-contoh
Soal
7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam pengambilan
keputusan, kita memerlukan data-data yang diperlukan untuk dianalisis, guna
mendukung keputusan tersebut, apakah layak untuk diambil dan diterapkan di
suatu perusahaan atau tidak. Keputusan-keputusan yang diambil itu misalnya,
apakah kita akan membuat sendiri atau membeli saja suku cadang produk-produk
tertentu dari penjual. Kemudian, kita perlu memahami pengertian biaya
alternatif dan menerapkannya pada suatu analisa, untuk memilih cara penggunaan
yang terbaik dari suatu analisa. Selain itu, juga perlu adanya pemahaman mengenai
penggunaan dan keterbatasan alokasi biaya bersama atau yang disebut sebagai
joint cost. Tidak lupa, pentingnya menganalisa biaya relevan dalam pengambilan
keputusan suatu perusahaan.Kemudian, kita perlu mengidentifikasikan
sifat-sifat, sebab-sebab, dan cara-cara masalah motivasi yang berat, yang dapat
merintangi pelaksanaan keputusan untuk membuang peralatan lama dan
menggantikannya dengan peralatan yang baru.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka masalah yang dihadapi yaitu.
1.
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan biaya relevan beserta karakteristiknya
2.
Menjelaskan Jenis-jenis biaya yang relevan dan hal yang perlu diperhatikan
dalam biaya relevan
3. Menjelaskan
analisis masalah pada biaya relevan
4. Menjelaskan
keputusan yang berkaitan dengan informasi relevan
1.3
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini,
yaitu:
1. Untuk memberikan suatu pemahaman penuh terhadap
informasi relevan
2. Untuk pembuatan keputusan
dalam keputusan produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Biaya
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa. Yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan
bagi organisasi. Biaya dikatakan sebagai setara kas karena sumber non kas dapat
ditukar barang atau jasa yang diinginkan. Contoh: Menukar peralatan yang
digunakan untuk produksi. Biaya bisa dianggap sebagai ukuran dollar dari sumber
biaya yang digunakan untuk mencapai keuntungan tertentu. Mengurangi biaya yang
dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu berarti membuat perusahaan menjadi
lebih efisien. Akan tetapi, biaya harus dikelola secara strategis misalnya:
manajer harus menyediakan nilai bagi pelanggan yang sama besar atau lebihg
besar dengan biaya yang lebih rendah dari para pesaingnya. Dengan cara ini
posisi strategis perusahaan akan naik dan keunggulan kompetitif akan tercipta.Biaya
dikeluarkan untuk mendapat manfaat dimasa depan. Pada perusahaan yang
beroreintasi laba. Manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Ketika biaya
telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, biaya tersebut
dinyatakan kadaluarsa. Biaya yang kadaluarsa disebut dengan beban.Disetiap
periode beban akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi. Untuk
menentukan laba periode tersebut. Agar perusahaan tetap berjalan, pendapatan
harus melebihi beban dan laba yang dihasilkan harus cukup besar untuk memuaskan
pemilik perusahaan.
2.2
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan pada umumnya adalah memilih suatu jalur tindakan
diantara beberapa alternatif yang tersedia melalui proses mental dan berfikir
yang logis. Ketika mencoba untuk membuat keputusan yang baik, seseorang harus
menimbang sisi positif dan sisi negatif dari setiap pilihan, dan
mempertimbangkan semua alternatif. Untuk pengambilan keputusan yang efektif,
seseorang harus mampu memprediksikan hasil dari setia[ pilihan, dan berdasarkan
pada semua item tersebut, menentukan pilihan mana yang terbaik untuk situasi
tertentu. Pengambilan keputusan harus berdasarkan beberapa tahapan yang mungkin
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan
seterusnya. Pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan dengan adanya
keputusan yang tepat perusahaan akan bisa berdiri tegak tanpa adanya yang
mengambil alih peran perusahaan. Pengambilan keputusan bagi perusahaan itu
sangat diperlukan bagi pihak yang terkait perusahaan ataupun pihak yang bekerja
didalam perusahaan tersebut. Keputusan yang diambil merupakan risiko yang
diambil berdasarkan atas kesepakatan bersama.
Tahap-tahap proses pembuatan keputusan:
1.
Mengidentifikasi dan
mendefinisikan persoalan yang timbul.
2.
Mengidentifikasi berbagai
alternatif kemungkinan penyelesaian persoalan, dan mengeliminasi alternatif
yang tidak layak atau tidak fleksibel.
3.
Mengiddntifikasi manfaat dan
pengorbanan untuk setiap alternatif yang fleksibel.
4.
Mengumpulkan data pendukung
tentang seluruh biaya dan manfaat yang relevan, dan pastikan data tersebut
terjadi pada periode atau rentang waktu yang sama.
5.
Jumlahkan seluruh biaya relevan
dan manfaat relevan untuk setiap alternatif.
6.
Pilih alternatif terbaik yaitu
alternatif yang menghasilkan manfaat terbesar dan pengorbanan (biaya) terkecil
(least cost most benefit).
2.3 Biaya Relevan
A. Biaya
Relevan adalah biaya masa yang akan datang (future cost) yang
berbeda besarnya pada berbagai alternatif. Seluruh keputusan berhubungan dengan
masa yang akan datang. oleh karena itu, hanya biaya masa mendatang saja yang
relevan bagi sebuah keputusan. Untuk dapat disebut relevan, sebuah biaya tidak
hanya berhubungan dengan masa yang akan datang, namun juga biaya tersebut juga
harus berbeda dari satu alternatif ke alternatif lain. Jika biaya masa
mendatang jumlahnya sangat besar pada berbagai alternatif, maka biaya tersebut
tidak memiliki akibat pada keputusan.
Berikut pengertian biaya relevan menurut para ahli:
Kamaruddin
Ahmad dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” adalah sebagai berikut: “Biaya
relevan adalah biaya yang dapat dihindari atau biaya yang dapat dielakan dan
harus dipertimbangkan oleh setiap pengambil keputusan dalam berbagai alternatif
yang dihadapi.” (2005:115) Pengertian biaya relevan menurut RA. Supriyono dalam
bukunya “Akuntansi Biaya” adalah sebagai berikut: “Biaya relevan adalah
meliputi semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan,
karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan
tertentu tersebut.” (2002:389) Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa biaya relevan dimaksud adalah semua biaya yang bisa dihindari bila
menghadapi berbagai alternatif yang dihadapi dan dapat berpengaruh dalam
mengambil keputusan seorang manajer. Biaya relevan memiliki karakteristik yakni
sebagai berikut :
a) Biaya yang benar-benar akan terjadi dan mengingat biaya masa
lalu yang tidak relevan.
b) Biaya harus benar-benar akan memberikan hasil berbeda jika
memilih alternatif.
B.
Hal yang perlu Diperhatikan dan Jenis Biaya Relevan
1. Hal yang perlu diperhatikan dalam Biaya Relevan Setiap pilihan strategi,
secara finasial, biasanya akan mengandung besaran biaya relevan yang
berbeda-beda. Hal-hal utama yang perlu diperhatikan dalam biaya relevan antara
lain :
a. Biaya-biaya masa lalu ( historis ) dapat membantu sebagai dasar
untuk membuat prediksi, namun biaya-biaya masa lalu tersebut tidak relevan
ketika membuat keputusan ( yang bersifat masa depan )
b. Alternatif-alternatif berbeda dapat dibandingkan dengan memeriksa
perbedaan-perbedaan total pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan
c. Tidak semua pendapatan dan total biaya masa depan yang diharapkan
adalah relevan, sehingga pendapatan dan biaya yang diharapkan tidak berbeda
diantara alternatif-alternatif pilihan dianggap tidak relevan dan dapat
dihilangkan dari analisa
d. Mengingat tingkat kesulitan pengukurannya, titik berat yang tepat
harus diberikan untuk faktor-faktor kualitatif dan faktor-faktor kuantitatif
non keuangan
2. Jenis Biaya Relevan
a. Sunk Cost Biaya histori atau disebut juga sunk costs adalah biaya
yang terjadi di masa lalu dimana tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah
dikeluarkan mauun apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, biaya historis
merupakan informasi yang tidak relevan dalam pembuatan keputusan
b. Opportunity Cost Biaya kesempatan adalah biaya kontribusi dari sebuah
aktivitas pendapatan yang hilang karena tidak digunakannya suatu sumber daya
terbatas dalam penggunaan alternatif terbaik selanjutnya. Perhitungan atas
biaya kesempatan ini dapat digunakan untuk mengukur efisiensi dari suatu alternatif
keputusan yang diambil.Besarnya biaya relevan merupakan akumulasi dari biaya
tambahan yang ada untuk suatu pilihan alternatif dengan biaya kesempatan yang
tinggi dan dipilihnya alternatif keputusan tersebut.
c. Incremental cost ( Revenue ) Biaya pendapatan tambahan adalah total
tambahan biaya/pendapatan yang didatangkan oleh suatu aktivitas dari keputusan
yang diambil
d. Differential cost ( Revenue ) Biaya pendapatan differensial adalah
perbedaan antara total biaya / pendapatan dari dua alternatif yang berbeda
C.
Analisis Masalah pada Biaya Relevan Pertama, waspada pada asumsi umum yang
tidak benar misalnya asumsi bahwa seluruh biaya adalah tidak relevan.
Asumsi
umum ini terkait mengenai biaya mana yang masuk dalam kategori biaya relevan dan
mana yang tidak masuk saat beberapa alternatif keputusan hendak diambil. Contoh
Kasus : Perusahaan Golden Hand memiliki kapasitas produksi aktual sirup “ APEL
“ sebesar 4000 botol per hari. Ada pilihan lain untuk menaikkan kapasitas
produksi menjadi 4500 botol per hari. Secara umum manajer menganggap bahwa
biaya distribusi akan naik sehingga menambah cost per botol. Teryata penambahan
500 botol per hari ini tidak menambah biaya distribusi karena kapasitas mobil
distribusi produk masih menampung kelebihan jumlah botol. Kedua, data biaya per
unit yang menyesatkan pengambil keputusan dalam dua cara utama :
•
Memasukkan biaya tidak relevan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
•
Menggunakan biaya per unit yang sama pada tingkat keluaran yang berbeda karena
biaya tetap per unit berubah sesuai tingkat keluaran yang berbeda Contoh kasus
lain : Apakah mesin lama perlu diganti dengan mesin baru? Solusi : Ada
unavoidable cost dalam kasus tersebut, yaitu sunk cost berupa nilai buku
sebesar 14000, biaya ini harus dikeluarkan karena bersifat tidak relevan
sehingga bila mesin lama dijual akan mengalami kerugian sebesar 5000.
D.
Keputusan yang Berkaitan dengan Informasi Relevan
1.
One-Time-Only Special Orders Merupakan keputusan suatu perusahaan untuk
menerima atau menolak pemesanan khusus ketika terdapat kapasitas produksi yang
menganggur dan pesanan khusus tersebut tidak mempunyai impikasi jangka panjang.
Contoh Kasus : Pemesanan tambahan sirup “ APEL “ sebanyak 5000 botol ketika
produksi perusahaan masih 30.000 botol dibandingkan dengan kapasitas produksi
sebesar 35.000 botol. Peningkatan biaya variabel produksi merupakan biaya
tambahan yang menjadi biaya relevan dalam pengambilan keputusan untuk
dibandingkan dengan pendapatan tambahan dari menerima pesanan khusus tersebut.
2.4
Biaya Tidak
Relevan
Ada berberapa biaya tidak relevan yaitu:
1. Sunk
cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dari apapun
keputusan yang dibuat oleh manajer.
2. Future
cost adalah biaya yang terjadi antara berbagai alternatif lain
Untuk
mengindentifikasi biaya yang dapat dihindari dalam pembuatan keputusan tertentu
dan apakah biaya tersebut relevan, langkah-langkah berikut ini perlu dilakukan
:
1.Hilangkan
biaya dan manfaat yang tidak berbeda diantara berbagai alternatif.
2. Gunakan
biaya dan manfaat yang tersedia yang berbeda di antara berbagai alternatif yang
tersedia dalam pembuatan keputusan.Biaya terhindarkan (avoidable cost) adalah
biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun sebagian dengan memilih
salah satu dari alternatif yang tersedia.Biaya tidak terhindarkan (unavoidable
cost) adalah biaya tidak relevan.
Biaya yang berbeda
dengan tujuan yang berbeda
Setiap
pembuatan keputusan manajer harus menguji data yang memiliki dan memisahkan
biaya relevan. Jika tidak, manajer akan terjebak dengan keputusan yang salah
karena adanya data yang tidak relevan.
Memisahkan
biaya relevan penting dengan dua pertimbangan. Pertama, sangat jarang
tersedia informasi yang lengkap untuk menyusun laporan laba rugi secara detil
untuk kedua alternatif yang telah dianalisis di atas. Kedua, mencampur
biaya relevan dengan tidak relevan akan menyebabkan bingung dan mengganggu
perhatian dari masalah yang sesungguhnya lebih penting.
Format
Perbandingan
Beberapa manajer lebih menyukai
pendekatan dalam pembuatan keputusan dengan membandingkan laporan laba rugi
dengan menunjukkan dampaknya terhadap perusahaan secara keseluruhan baik akan
menghentikan suatu lini produk atau tetap mempertahankannya.
Opportunity Cost
Opportunity cost akan menjadi
margin segmen yang dihasilkan dari alternatif terbaik penggunaan ruangan
tersebut.
Penggunaan Sumber Daya yang
Terbatas
Biaya tetap selalu tidak
terpengaruhi oleh pilihan yang dibuat oleh manajer sehingga manajer harus
memilih tindakan yang akan memaksimumkan total margin kontribusi.
Kontribusi dan
keterbatasan sumber daya
Untuk memaksimumkan total margin
kontribusi, perusahaan tidak hanya sekedar mempromosikan produknya yang
memberikan margin kontribusi per unit yang paling tinggi. Total margin
kontribusi akan mencapai tingkat maksimum dengan memproduksikan produk-produk
perusahaan atau menerima pesanan yang memberikan margin kontribusi per unit
tertinggi dalam kaitannya dengan sumber daya yang terbatas.
Mengelola Kendala
Laba dapat meningkat dengan
pengelolaan kendala organisasi secara efektif.Salah satu aspek mengelola
kendala adalah memutuskan bagaimana penggunaan terbaiknya.Bottleneck adalah
mesin atau proses yang membatasi total output karena sudah bekerja dalam
kapasitas penuh. Menajemen yang memfokuskan usaha untuk meningkatkan efisien
operasi yang menjadi bottleneck dan meningkatkan kapasitas. Usaha tersebut
secara langsung akan meningkatkan output barang jadi dan pada akhirnya akan
meningkat laba.
Kapasitas dalam bottleneck dapat
secara efektif ditingkatkan dengan beberapa cara :
a. Bekerja
lembur di area yang mengalami bottleneck
b. Memberikan
sub kontrak untuk pemrosesan yang mengalami bottleneck
c. Investasi
mesin tambahan
d. Menggeser
tenaga kerja dari proses yang tidak memahami bottleneck kedalam proses yang
mengalami bottleneck
e. Memfokuskan
usaha perbaikan proses bisnis seperti TQM dan proses rekayasa ulang dalam
proses yang mengalami bottleneck
f. Mengurangi
produk cacat. Setiap unit cacat yang diproses di area bottleneck akan
mengurangi produk jadi
Perangkap dalam Proses
Alokasi
Biaya produksi bersama sesungguhnya
adalah biaya umum yang terjadi untuk memproduksi berbagai macam produk akhir
secara simultan.Pendekatan yang khusus digunakan adalah mengalokasikan biaya
produk bersama sesuai dengan nilai jual relatif masing-masing produk akhir.
Meskipun alokasi biaya produk bersama dibutuhkan untuk memenuhi beberapa tujuan
seperti penilaian persediaan dalam neraca, alokasi seperti ini harus
mendapatkan perhatian khusus secara internal dalam proses pembuatan keputusan.
Kalau manajer tidak melakukannya dengan hati-hati, dia akan membuat keputusan
yang salah sebagai akibat dari mendasarkan keputusannya pada alokasi biaya
umum.
Activity-Based Costing
(ABC) dan Biaya Relevan
ABC memperbaiki kemungkinan dapat
ditelusurinya biaya dengan memfokuskan pada aktivitas yang disebabkan oleh
produk atau segmen yang lain. Manajer harus berhati-hati dan membaca dengan
lebih cermat istilah kemampuan untuk dapat ditelusuri dibandingkan dengan
kondisi yang sesungguhnya.
Bahwa metode yang digunakan untuk
membebankan biaya ke produk atau segmen lain tidak mengubah sifat dasar biaya.
Sunk cost seperti biaya penyusutan peralatan tetap menjadi sunk cost tanpa
terpengaruh apakah ditelusuri langsung ke segmen tertentu berdasarkan basis
aktivitas, dialokasikan ke seluruh segmen bedarsarkan jam kerja langsung atau
ditangani dengan cara yang lain dalam proses pembebanan biaya.
2.5 Contoh Soal
1. keputusan
membeli atau membuat sendiri sebuah komponen
berikut ini
informasi yang berkaitan dengan pembuatan suku cadang komputer pada PT makmur jaya:
Keterangan
|
Per unit
|
10.000 unit
|
Sewa peralatan
|
Rp 1200,00
|
Rp 12.000.000,00
|
Depresiasi peralatan
|
200,00
|
2.000.000,00
|
Bahan baku
|
1000,00
|
10.000.000,00
|
Tenaga kerja langsung
|
2000,00
|
20.000.000,00
|
Overhead variabel
|
800,00
|
8.000.000,00
|
Overhead tetap
|
3000,00
|
30.000.000,00
|
Jumlah biaya produksi
|
Rp 8200,00
|
Rp 82.000.000,00
|
Untuk merakit
komputer,rata-rata perusahaan memerlukan suku cadang sebanyak 10.000 per
tahun,dan saat ini perusahaan membuat sendiri komponen tersebut.sebagian besar
peralatan disewa dari pihak luar.namun ada sebuah mesin khusus yang harus di
beli.peralatan yang sewa dapat di kembalikan sewaktu-waktu dan perusahaan hanya
akan dibebani dengan sewa selama peralatan tersebut dipakai.Overhead pabrik
variabel di bebankan ke komponen dengan tarif Rp4000,00 per unit per
Rp10.000,00 biaya tenaga kerja langsung.Jumlah overhead pabrik tetap untuk
seluruh pabrik adalah Rp 1.000.000.000,00.Biaya overhead pabrik tetap ini
dibebankan ke obyek biaya berdasarkan spasi pemakaian pabrik oleh setiap obyek
biaya.Fasilitas manufaktur untuk membuat komponen tersebut adalah seluas 6.000m2sedangkan
luas pabrik keseluruhan adalah 200.000m2.Dengan demikian biaya
overhead pabriktetap yang dibebankan ke komponen adalah sebesar
Rp30.000.000,00(0,03 x Rp 1.000.000.000,00).
Perusahaan saat
ini menerima tawaran komponen tersebut dari seorang pemasok dengan harga Rp4.750,00
per unit.Haruskah perusahaan menerima tawaran ini atau membuat sendiri komponen
tersebut? Sepintas tawaran tersebut menarik – harga Rp4.750,00 per unit jauh di
bawah biaya pembuatan komponen sebesar Rp8.200,00.Namun untuk membuat
keputusan, perusahaan harus lebih dahulu melakukan analisis,karena tidak semua
biaya akan dipertimbangkan dalam setiap keputusan.Biaya yang akan
diperhitungkan dalam analisis hanya biaya relevan saja.
Dari daftar
biaya produksi,biaya depresiasi dapat dieliminasi,karena biaya ini adalah sunk
cost atau biaya masa lalu, oleh karena itu biaya ini tidak memiliki syarat
relevan.Biaya overhead tetap juga bukan merupakan biaya relevan, karena baik
perusahaan membuat sendiri komponen tersebut atau membelinya dari
luar,perusahaan tetap mengeluarkan biaya overheadtetap untuk penggunaan
fasilitas pabrik secara keseluruhan sebesar Rp1.000.000.000,00 di luar kedua
elemen biaya tersebut,seluruh biaya produksi merupakan biaya relevan,oleh karen
itu harus dipertimbangkan dalam analisis.Biaya yang dipertimbangkan mencakup
sewa peralatan,bahan baku,biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
variabel.Selain itu harga beli komponen juga merupakan informasi relevan karena
jika perusahaan memilih membuat sendiri,perusahaan tidak perlu mengeluarkan
dana untuk membeli komponen tersebut.
Keterangan
|
Alternatif
|
Selisih
|
|
Membuat
|
Membeli
|
||
Sewa
peralatan
|
Rp.12.000.000,00
|
|
Rp.12.000.000,00
|
Bahan baku
|
Rp.10.000.000,00
|
|
Rp.10.000.000,00
|
Tenaga kerja
|
Rp.20.000.000,00
|
|
Rp.20.000.000,00
|
Overhead variabel
|
Rp.8000.000,00
|
|
Rp.8.000.000,00
|
Harga beli
|
|
Rp.47.500.000,00
|
(Rp.47.500.000,00)
|
Total
|
Rp.50.000.000,00
|
Rp.47.500.000,00
|
Rp.2.500.000,00
|
2. Menghentikan
atau melanjutkan produksi produk tertentu.
Berikut ini
estimasi laba/rugi untuk ketiga produk yang dihasilkan oleh PT. Sumber Rejeki.
Dari laporan laba/rugi dapat dilihat bahwa produk C secara individu mengalami
kerugian. Haruskah perusahaan menghentikan pembuatan dan penjualan produk
tersebut.
PT. Sumber
Rejeki
Lporan
Laba/rugi Segmentasi
Untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2010
Keterangan
|
Produk A
(Dalam jutaan rupiah)
|
Produk B(Dalam jutaan rupiah)
|
Produk C(Dalam jutaan rupiah)
|
Total(Dalam jutaan rupiah)
|
Penjualan
|
500
|
800
|
150
|
1450
|
Biaya
variabel
|
250
|
480
|
140
|
870
|
Margin
kontribusi
|
250
|
320
|
10
|
580
|
Biaya tetap:
-Gaji
-Advertensi
-Depresiasi
|
37
10
53
|
40
10
40
|
35
10
10
|
112
30
103
|
Total biaya
tetap
|
100
|
90
|
55
|
245
|
Laba segmen
|
150
|
230
|
(45)
|
335
|
Biaya tetap bersama
|
125
|
|||
Laba bersih
|
210
|
Estimasi kinerja produk C menunjukkan margin segmen
negatif. Hal ini telah terjadi selama tiga tahun berturut-turut. Dengan kondisi
ini, manajer menghadapi persoalan apakah akan tetap mempertahankan produk C
atau menghentikan pembuatan produk C. Hal pertama yang biasanya akan dilakukan
oleh perusahaan adalah mencoba menaikkan kinerja (laba) produk C. Untuk
menaikan laba, ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan yaitu menaikkan
penjualan dan menurunkan biaya. Upaya menaikkan pendapatan penjkualan dilakukan
dengan melakukan promosi yang agresif dan menaikkan harga jual. Namun manajer
pemasaran tidak setuju dengan kebijakan ini. Manajer pemasaran beranggapan
bahwa pendekatan ini tidak akan membuahkan hasil, karena kondisi persaingan
saat ini semakin tajam dan pasar cukup jenuh, sehingga agak sulit untuk
meningkatkan pangsa pasar. Selain itu, kenaikan harga jual dapat berakibat pada
penurunan pendapatan penjualan. Peningkatan kemampuan melalui penurunan biaya
juga tidak mungkin dilakukan, karena perusahaan sudah melakukannya selama dua
tahun berturut-turut.Jika penurunan biaya dilakukan lagi tahundepan,
dikhawatirkan akan menurunkan kualitas produk dan akan berimplikasi negatif
dalam jangka panjang.
Karena
tidak ada harapan lagi untuk memperbaiki kinerja penjualan produk C, maka
manajer memutuskan untuk menghentikan pembuatan dan penjualan produk C, dengan
harapan keputusan ini akan mengurangi kerugian sebesar Rp.35.000.000,00 dengan
rincian perusahaan akan kehilangan margin kontribusi sebesar Rp.10.000.000,00 namun
akan menghemat biaya gaji dan biaya advertensi sebesar Rp.45.000.000,00. Dalam
hal ini, biaya depresiasi dan biaya tetap bersama tidak lagi diperhitunhgkan
karena biaya-biaya ini bukan biaya relevan. Tabel berikut berisi perhitungan
yang mendukung keputusan manajemen untuk menghentikan pembuatan dan penjualan
produk C.
Analisis Tetap
Membuat atau Menghentikan
Keterangan
|
Tetap Membuat
(Rp)
|
Menghentikan
(Rp)
|
Selisih
(Rp)
|
Penjualan
|
150.000.000
|
0
|
150.000.000
|
Biaya
variabel
|
(140.000.000)
|
0
|
(140.000.000)
|
Margin
kontribusi
|
10.000.000
|
0
|
10.000.000
|
Biaya
advertensi
|
(10.000.000)
|
0
|
(10.000.000)
|
Biaya
supervisi
|
(35.000.000)
|
0
|
(35.000.000)
|
Manfaat
relevan (rugi)
|
(35.000.000)
|
0
|
(35.000.000)
|
DAFTAR PUSTAKA
Mowen,hansen.2005,Jilid1.Akuntansi
Manajerial.Jakarta.Salemba Empat
Mowen,hansen.2005,Jilid2.Akuntansi
Manajerial.Jakarta.Salemba Empat
Noreen,
garrison.2000,Jilid1&2. Akuntansi Manajerial.Jakarta.SalembaEmpat Http://www.resumeakun.com/
Langganan:
Postingan (Atom)