Senin, 09 Mei 2016

Pantai Pelang Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek

Apa hal pertama yang terlintas dibenakmu ketika mendengar kabupaten Trenggalek? ya tentu. jalur pegunungannya. Kebetulan hari kamis 5 Mei 2016 tepat libur panjang aku berangkat menuju pantai pelang. katanya sih.. di pantai ini panoramanya indah ditambah ada juga wisata air terjun dan goanya. langsung aja jam 10.00 malam aku juga teman-temanku yang tak saling mengenal berangkat.

Mulai dari rute Sidoarjo-Mojokerto-Jombang-Kediri (pare)-Tulungagung-Trenggalek kira-kira kami tak lantas langsung ke Trenggalek. kami istirahat dulu di pom bensin lumayan jauh ya sekitar jam 01.00 pagi baru sampe Tulungagung maklum aja hari dimana kita berangkat hari awal libur panjang. jalan berasa kejepit gajah... eh lanjut ya. sejaman aja kita istirahat, jam 02.00 pagi lanjut jalan lagi.

Nah ini perjalanan terekstrim yang bikin mata melek lebar-lebar. gimana nggak melek. rute jalan berliku naik turun celah sempit gelap. keren deh yang pasti. ampe nggak keliatan apa-apa. baru sejam perjalanan udah mual perut saya. kurang lebih butuh dua jam setengah sampe di kecamatan panggul. tapi gak langsung kepantai sih. kebetulan ada teman yang rumahnya dekat situ, jadi istirahat lagi sejam buat bersih bersih. biar sampai pantai wangi.. ya kan... buat selfie.



And finally otw pantai pelang... Harga tiket masuk ( Htm ) Rp.20.000,- / motor yang boncengan  dan gak usah banyak cerita ya.... ini foto-nya
                                                                 
                                                                      Pantai Pelang ...

                                                                   
                                                                     
                                                               Air terjun Grobogan Sewu ...

                                                                   


                                        Goa pertapan disebelah tebing ini (gak sempet foto)



JOURNEY TO THE " SERULING SAMUDERA "


Aku kamu dan jalanan. siang itu mentari terik membayangi kita. betapa indah kulihat cahayanya terpantul di bebatuan tebing. suara motor kudengar gemuruh dan aku masih terfokus pada histori perjalananku ini.

Kamis, 21 Januari 2016

Resume Seminar “Strategi Pemasaran Produk & Kemasan Yang Berkualitas Di Era Mea 2015” Juga “Mengembangkan Semangat Entrepreneurship dalam menghadapi Mea 2015”

Tutor: Bambang Sutedjo & Dr. Michael Adiwijaya
Created by: Ardila Wahyu Sintana/131500060/Manajemen A 2013/FE UNIPA

Latar Belakang MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah kesepakatan antara anggota ASEAN yang bertujuan untuk menghimpun negara-negara ASEAN ke dalam sebuah pasar tunggal. Konsekuensi logis dari rencana ini adalah adanya pasar bebas (Free Trade Area) antara Negara-negara anggota ASEAN. Ide MEA ini sudah di rintis sejak 10 tahun lalu. Yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing kawasan, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN.
Ada 4 area yang menjadi pilar MEA yaitu :
  • Pasar tunggal dan basis produksi
  • Wilayah ekonomi yang berdaya saing tinggi
  • Menjadi Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang seimbang
  • Menuju integrasi penuh dengan ekonomi global.
Dengan diberlakukannya MEA nantinya tiap negara ASEAN akan mengurangi hambatan tarif seminimal mungkin hingga mencapai nol persen. Dari sisi Indonesia artinya dengan di implementasikannya pasar tunggal ASEAN berarti arus barang impor dari Negara-negara anggota ASEAN lain akan bebas masuk ke Indonesia.

Keuntungan dan Tantangan Indonesia menjelang MEA 2015
Di mata korporasi korporasi dunia, Indonesia dan ASEAN adalah kawasan yang paling menjanjikan, baik dari sisi jumlah penduduk maupun daya beli yang terus meningkat.
Di antara negara ASEAN, Indonesia merupakan pasar terbesar dimana Sepertiga potensi pasar ASEAN ada di Indonesia. Ditambah lagi pertumbuhan daya beli masyarakat Indonesia yang terus menerus meunjukkan peningkatan tajam. Sebagai negara terbesar di ASEAN dengan banyaknya populasi penduduk serta kekayaan alam berlimpah, Indonesia jangan hanya bersikap pasif dan pasrah menghadapi serangan produk dari negara-negara ASEAN lain. Jangan sampai pengusaha dan Industri Indonesia bukannya jadi tuan rumah, malah jadi penonton di negara sendiri.

Cara Memenangkan Persaingan menghadapi kompetitor ASEAN
Untuk bisa memenangkan persaingan dengan perusahaan perusahaan ASEAN lainnya, ada beberapa hal yang harus segera dilakukan korporat Indonesia.
Pertama, Mulai dengan merubah Pola Pikir atau Mindset.
Kita jangan lagi terlena masa lampau yang penuh proteksi ataupun hanya fokus mengandalkan pasar Indonesia  yang besar ini. Menjelang Pasar bebas ASEAN, kompetisi akan semakin ketat, dimana untuk memenangkan kompetisi melawan korporasi dari negara ASEAN lain diperlukan mental agresif menyerang, bukan mental pasif bertahan.
untuk bertahan kita harus berani menyerang, bukan hanya menjadi local champion tapi juga berani berkompetisi  dengan masuk ke negara negara lain dan menjadi champion in other country sambil merintis jalan menjadi Regional ASEAN champion.
Ini bukan cita cita mustahil, namun di perlukan keseriusan, kerja keras, komitmen dan konsistensi korporat dan marketer Indonesia untuk mewujudkan cita cita ini.
Betapa cuek nya korporat dan pengusaha Indonesia untuk menggarap pasar internasional. Jangankan pasar Internasional, menggarap pasar ASEAN yang ibaratnya masih di pekarangan rumah belakang pun terlihat tidak bersemangat.
Pilih Produk yang Pas
Walaupun keliatannya mirip, konsumen ASEAN sesungguhnya punya kultur dan selera yang berbeda dalam berbelanja. Carilah produk atau pelayanan yang pas, yang kira kira bakal di minati dan bakal laku di negara yang di tuju. Misalnya untuk produk makanan : Produk mie Instan rasa Indonesia cocok dengan selera konsumen Malaysia namun kalau mau sukses di Thailand atau Filipina, taste nya harus di sesuaikan dengan selera lokal.
Dari segi packaging, Marketer Indonesia harus jeli juga membaca purchase habit konsumen di tiap negara, misalnya produk deterjen bubuk, pasar Indonesia, Filipina dan Vietnam agak mirip dari sisi purchase habit consumer yang banyak membeli deterjen bubuk dalam bentuk kemasan kecil, bahkan sachet 32 gram, sedangkan konsumen Malaysia, Singapura dan Thailand lebih suka membeli kemasan besar 1 kg – 2 kg karena lebih praktis dan secara  value per gram nya lebih murah dibandingkan beli kemasan renceng.
Ketiga, Pentingnya Investasi Merek
Di bandingkan dengan negara maju yang pertumbuhan pasar private label nya lebih bagus dari branded items atau kawasan Timur tengah dan Afrika yang lebih kurang peduli akan brand, konsumen ASEAN boleh dibilang sangat Brand concious. Ini  bisa di lihat dari padatnya jumlah iklan di semua media, dari media cetak, Televisi hingga media luar ruang.
Menurut saya investasi merek adalah sangat penting dilakukan oleh korporat dan brand owner Indonesia, dan ini akan menguntungkan tidak saja untuk mendapatkan short term sales tapi long term investment. Investasi merek tidak mesti mahal atau harus menggunakan medium TV, masih banyak lagi media yang bisa di gunakan untuk melakukan komunikasi merek, termasuk Media on line dan social Media. Yang penting adalah keseriusan, konsistensi dan komitmen pemilik merek Indonesia dalam melakukan investasi merek di negara negara tujuan ekspor mereka.
Ke empat, Investasi sumber daya Manusia
Setelah punya produk yang pas dengan harga yang kompetitif, maka tidak kalah pentingnya adalah pengembangan sumber daya manusia.
Sudah bukan rahasia umum lagi kalau Indonesia di kenal salah satu eksportir TKI terbesar di regional. Salah satu kunci memenangkan persaingan di era Pasar bebas ASEAN adalah dengan memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik, dengan adanya pasar bebas ASEAN, setiap Individu warga negara ASEAN bisa bebas bekerja di negara manapun tanpa restriksi artinya profesional Indonesia harus siap bersaing dengan profesional Singapura, Malaysia, Filipina atau Thailand dalam merebut posisi posisi strategis di perusahaan perusahaan yang beroperasi di negara negara ASEAN. Jangan sampai pekerja-pekerja Indonesia suka kebagian posisi staf sementara posisi manajer dan direktur di rebut oleh profesional negara lain.
Inilah waktunya intropeksi, berani bersaing untuk berkarir dan menjadi profesional di negara ASEAN lain.
Kelima, Pentingnya konsistensi.
Sering saya melihat ketidak konsistenan kita, bukan Cuma urusan ngaret dalam meeting appointment tapi juga  inkonsisten dalam banyak hal, dari hal hal menyangkut waktu misalnya waktu pengiriman order ekspor yang sering meleset, menyangkut kualitas dimana seringkali produk sample dibuat jauh lebih bagus dari real production nya , juga seringkali konsistensi kita dalam men deliver komitmen di pertanyakan oleh pembeli luar negeri.
Keliatan serius dan semangat di awal project namun hanya sebentar saja, kurang fighting spirit, kurang daya tahan. Sikap konsistensi akan sangat membantu pengusaha dan marketer Indonesia dalam membuka jalur pasar di negara lain dan build up reputation yang merupakan komoditi paling mahal dalam International business.

Penutup
Jalan menjadi pemain regional itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu perjuangan namun bukanlah Mission Impossible, banyak jalur yang bisa di manfaatkan untuk melihat celah bisnis di negara ASEAN lain, misalnya dengan mengikuti misi dagang atau ikut pameran di berbagai negara ASEAN, baik lewat jalur ikutan pameran yang di organisir oleh BPEN maupun organisasi independen swasta.
Cara lain adalah dengan berpartisipasi dalam event pameran dan edukasi seperti Jakarta Marketing Week yang merupakan acara tahunan The Markplus conference dari Markplus Inc, dimana pengusaha dan marketer bisa belajar dari para business leader maupun government official yang bersedia sharing ilmu dan pengalaman mereka dalam mengelola brand maupun company. Jangan lupa, Marketing Week ini adalah ajang paling pas untuk melakukan networking yang pasti berguna untuk kemajuan usaha, baik saat ini maupun di masa depan.



NASKAH UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH       : MSDM II
PROGRAM STUDI  :  MANAJEMEN / 2013-A
TGL/BLN/THN        :        
SIFAT UJIAN           : 
DOSEN                     :  Dr. PRIYONO, MM.
WAKTU                    :

Cermati perintah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar serta kerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan.


1.   Jelaskan kelebihan dan kelemahan bila seorang pegawai telah mengelola karirnya (Skor 20).

2.   Menurut pendapat saudara apakah perlu suatu perusahaan atau organisasi melaksanakan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia ? (bila perlu atau tidak, jelaskan secara rinci disertai contoh konkritnya). (Skor : 25).

3.   Jelaskan kelebihan dan kelemahan Evaluasi kinerja bila diterapkan dengan benar, disertai dengan contoh konkritnya. (Skor : 15).

4.   Menurut pendapat saudara apakah pentingnya Evaluasi kinerja bagi seorang karyawan, pemimpin, dan perusahaan itu sendiri ? (disertai dengan contoh konkritnya).(Skor : 20).

5.   Menurut pendapat saudara, apakah gaji dan upah itu sama ? bila ya atau tidak sebutkan dan jelaskan secara rinci disertai contoh konkritnya.(Skor : 20).

  
============SELAMAT MENGERJAKAN==================
  
1.      Jelaskan kelebihan dan kelemahan bila seorang pegawai telah mengelola karirnya!
Kelebihan:
a.       Meningkatkan kemampuan manajerial dalam memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam berbagai kemampuan teknis secara lebih mendalam untuk memperoleh adanya jaminan dan kestabilan dalam pekerjaan. Kemampuan berbuat sesuatu yang lebih besar dalam kehidupan kekaryaannya serta kemampuan untuk bekerja lebih mandiri, sehingga lebih berkesempatan mengembangkan potensi diri
b.      Memperoleh tingkat kompensasi yang lebih besar dari biasa dan mendapatkan kebebasan dalam pekerjaan, ada jaminan keselamatan dalam pekerjaan serta mengejar prestasi dinas dalam bekerja. Memperoleh perasaan puas dalam mengelola karir dan rasa puas dalam bekerja berbeda untuk setiap orang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keinginan yang bersangkutan.
c.       Mengetahui bahwa mengelola karir adalah termasuk minat pegawai yang merupakan tugas kewajiban pegawai tersebut. Mengetahui mengelola karir yang tidak berarti hanya melalui peningkatan kedudukan seorang pegawai dari yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Tetapi sesuatu perubahan yang diinginkan pegawai. Serta menyadari bahwa mengelola karier ke depan dapat mempergunakan spesialisasi dalam bidang teknis dan kemampuan di bidang teknologi informasi.
Kelemahan:
a.       karakter kompetensi yang merupakan kepemilikan informasi yang dikuasai seseorang dalam kaitannya dengan bidang pekerjaan tertentu. Pengetahuan mampu memprediksi apa yang mampu dilakukan seseorang, bukan apa yang akan dilakukan. Itu berarti hanya sebagian pegawai yang mempunyai pengetahuan untuk memprediksilah yang dapat berhasil dalam mengelola karirnya.
b.      Kompetensi keterampilan mental atau kognitif meliputi pemikiran analitis (memproses pengetahuan atau data, menentukan sebab dan pengaruh, mengorganisasi data dan rencana) serta pemikiran konseptual (pengenalan pola data yang kompleks) yang artinya pegawai yang tidak mempunyai kepercayaan diri untuk mengahadapi tuntutan-tuntutan baru organisasi, tidak dapat menumbuhkan, mengembangkan semua kemampuan intelektual,wawasan, motivasi dan dedikasi pada posisi pekerjaan yang diemban tidak akan berhasil dalam mengelola karirnya. Karena, manusia akan mampu bekerja dengan baik bilamana SDM tersebut ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

2.      Menurut pendapat saudara apakah perlu suatu perusahaan atau organisasi melaksanakan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia ? (bila perlu atau tidak, jelaskan secara rinci disertai contoh konkritnya).
Menurut saya:
Sangat perlu suatu perusahaan atau organisasi melaksanakan perencanaan dan pengembangan karir. Karena, lebih fokus pada kemajuan dan perbaikan dengan rasa syukur, pikiran jernih, apresiasi atau penghargaan, serta optimisme. Sebab, menurut saya, untuk menghadapi deraan pengaruh negatif harus dibangkitkan saat ini adalah rasa optimisme di segala bidang. Seni mengapresiasi keberhasilan, walau itu kecil, akan lebih efektif untuk mendorong perbaikan di semua bidang, daripada kritik misalnya.
Contoh:
Program Magang bagi dosen junior yang bertujuan untuk:
a.       Memperluas wawasan dosen junior mengenai pelaksanaan dan penyelenggaraan dunia kerja dosen (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberi kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan Tridharma tersebut di PT Pembina
b.      Memberi kesempatan kepada dosen junior untuk menjalin networking dengan dosen senior asal PTP besar
c.       Memberikan pengalaman kepada dosen junior untuk mengenal secara langsung manajemen perguruan tinggi di PTP Pembina.

3.      Jelaskan kelebihan dan kelemahan Evaluasi kinerja bila diterapkan dengan benar, disertai dengan contoh konkritnya.
Kelebihan:
a.       Menilai potensi pegawai untuk masa yang akan datang
b.      Penilai dituntut untuk berfikir secara seksama mengenai kinerja setiap karyawannya
c.       Penilai dituntut untuk membedakan antara tingkat kinerja karyawan yang berbeda
d.      Memberikan gambaran prestasi kerja secara akurat
e.       Standar untuk kerja jelas dan ukuran kinerja juga jelas
Kelemahan:         
a.       Cenderung berfokus pada perilaku ekstrim dan bukan pada kinerja rutin harian karyawan sehingga bisa menyalahgunakan kekuasaan
b.      Dapat menimbulkan kebencian serta pengenduran semangat kerja karyawan
c.       Tidak mampu memenuhi kelompok distribusi yang telah diatur karyawan dibawah atau diatas rata-rata
d.      Penggunaan kalimat-kalimat yang umum dalam menggunakan prestasi kerja dan karakter pegawai dapat mengurangi keterkaitannya dengan pekerjaan
e.       Sering kali tujuan-tujuan yang ditentukan oleh para pegawai bias terlalu sederhana



Contoh:
Seperti pada PT Unilever. Suatu faktor yang diketemukan dalam penelitian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan di dalam perusahaan Unilever yang berada atau berlokasi di Surabaya Jawa timur ini ditindak lanjuti oleh perusahaan dengan mengadakan perbaikan dalam bidang sumber daya manusia nya atau karyawannya. Hal ini ditindak lanjuti karena dari hasil evaluasi kinerja hal-hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja karyawan PT Unilever yang ada di Surabaya. Dengan berpacuan pada hasil penelitian tersebut, perusahaan ini mengacu pada perbaikan struktur SDM mulai dari pelatihan , pendidikan, pengembangan karier, jaminan kesehatan dan keselamatan serta adanya motivasi bagi karyawannya agar dpat bekerja sesuai dengan prosedur dan tugas nya masing-masing. Perbaikan tersebut terlihat sangat membantu dan secara signifikan dapat mengatasi problematika yang dihadapi oleh para karyawan.

4.      Menurut pendapat saudara apakah pentingnya Evaluasi kinerja bagi seorang karyawan, pemimpin, dan perusahaan itu sendiri ? (disertai dengan contoh konkritnya).
Menurut saya:
Bagi pemimpin
Salah satu tujuan pentingnya evaluasi kinerja bagi seorang pemimpin adalah memastikan bahwa karyawan mampu melaksanakan bermacam-macam tugas yang berkaitan dengan kedudukan dan peran masing-masing untuk mencapai tujuan tersebut. Pemimpin harus peka terhadap kemampuan dan keahlian karyawan
Bagi karyawan
membantu karyawan dalam meningkatkan kebutuhan karir internal mereka sendiri. Dengan evaluasi kinerja ini dapat diketahui ciri-ciri positif dan negatif yang ada pada diri seseorang untuk lebih meningkatkan kemampuan kerja, baik dengan menggunakan ciri-ciri positif sebagai modal maupun dengan usaha yang sistematik untuk menghilangkan atau paling sedikit mengurangi ciri-ciri negative.
Bagi perusahaan
Memperbaiki seluruh internal perusahaan, diantaranya rasa kebersamaan, loyalitas, komunikasi, dan meningkatkan kemampuan baik antara atasan maupun bawahan.
Contoh:
Desentralisasi yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001 di Indonesia melibatkan semua administrasi pemerintah daerah dan serangkaian wewenang dan tanggung jawab yang luas. Secara keseluruhan, hal-hal tersebut hampir mencapai 40 persen dari total belanja pemerintah di tahun 2006. Peran pemerintah daerah dalam memberikan layanan dan mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan negara semakin besar dibandingkan sebelumnya. Bagaimanakah kinerja mereka enam tahun setelah penerapan desentralisasi tersebut Dengan tidak adanya sistem pemantauan, evaluasi, dan, pengukuran kinerja yang sistematis, pertanyaan penting tersebut tidak dapat dijawab secara akurat. Oleh karena itu, implikasi kebijakan desentralisasi yang lebih luas tetap tidak jelas.

Semua pemangku kepentingan telah menyadari pentingnya pemantauan dan evaluasi kinerja pemerintah daerah. Sementara sejumlah latihan percobaan oleh instansi-instansi pemerintah serta organisasi-organisasi nasional dan internasional telah dilakukan, tidak ada perangkat evaluasi komprehensif yang telah diterapkan di tingkat nasional. Perangkat yang diterapkan di tingkat nasional tidak hanya akan mendorong semangat kompetisi yang sehat, akan tetapi juga dapat digunakan oleh warga negara untuk membandingkan kinerja pemerintah daerah mereka dengan praktik-praktik terbaik di kabupaten-kabupaten lainnya

5.      Menurut pendapat saudara, apakah gaji dan upah itu sama ? bila ya atau tidak sebutkan dan jelaskan secara rinci disertai contoh konkritnya.
Tidak sama
Gaji
Bentuk pembayaran secara berkala dari atasan kepada bawahannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja
Upah
Penghargaan karyawan yang dimanifestasikan berwujud uang atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu
Perbedaannya
Gaji itu pengganti jasa bagi tenaga kerja yang sifatnya lebih konstan dan ditetapkan melalui perhitungan masa yang lebih panjang, sedangkan upah itu pembayaran bagi karyawan berdasarkan jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan.
Contoh :
Gaji Sinta di PT.Aries Centaurus 2013 adalah Rp 2.000.000,00 per bulan. Berapa gajinya dalam setahun?
Diketahui :
Gaji per bulan = Rp 2.000.000,00
1 tahun = 12 bulan
Ditanya : Gaji dalam setahun ...?
Jawab :
Gaji dalam setahun = gaji per bulan x 12 bulan
= Rp   2.000.000,00 x 12

= RP.24.000.000,00 / tahun

                                    ================JAWABAN ==================
Biaya Relevan Untuk Pembuatan Keputusan Khusus
Dosen Pembimbing: Martha S, DRA, SEM. AK




Oleh  Kelompok : 8
1.      Muchammad Arifin               (131500053)
     2.   Ayu Pudjiati Ningsih              (131500056)
     3.   Mohammad Firdaus              (131500057)
     4.   Ardila Wahyu Sintana           (131500060)
     5.   Moh.Khudori                          (131500209)




FAKULTAS ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PROGRAM  STUDI  MANAJEMEN
2015
KATA PENGANTAR          
            Syukur alhamdulilllah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi  taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Biaya Relavan Untuk Pembuatan Keputusan Khusus”, dengan baik.
            Penyusunan ini merupakan salah satu hasil dari kerja keras kami.Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bu Martha Sebagai dosen pengajar mata kuliah akuntansi manajemen yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan dari persiapan hingga terselesainya makalah dan kepada teman – teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
            Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak kekurangan baik dalam penulisan dan penyusunannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan  kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.




Surabaya, 1 November 2015


    Penyusun


DAFTAR ISI

JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya 2
2.2 Pengambilan Keputusan 5
2.3 Biaya Relevan 6
2.4Biaya Tidak Relevan 7
2.5Contoh-contoh Soal 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Dalam pengambilan keputusan, kita memerlukan data-data yang diperlukan untuk dianalisis, guna mendukung keputusan tersebut, apakah layak untuk diambil dan diterapkan di suatu perusahaan atau tidak. Keputusan-keputusan yang diambil itu misalnya, apakah kita akan membuat sendiri atau membeli saja suku cadang produk-produk tertentu dari penjual. Kemudian, kita perlu memahami pengertian biaya alternatif dan menerapkannya pada suatu analisa, untuk memilih cara penggunaan yang terbaik dari suatu analisa. Selain itu, juga perlu adanya pemahaman mengenai penggunaan dan keterbatasan alokasi biaya bersama atau yang disebut sebagai joint cost. Tidak lupa, pentingnya menganalisa biaya relevan dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan.Kemudian, kita perlu mengidentifikasikan sifat-sifat, sebab-sebab, dan cara-cara masalah motivasi yang berat, yang dapat merintangi pelaksanaan keputusan untuk membuang peralatan lama dan menggantikannya dengan peralatan yang baru.

1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dihadapi yaitu.
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan biaya relevan beserta karakteristiknya
2. Menjelaskan Jenis-jenis biaya yang relevan dan hal yang perlu diperhatikan dalam biaya relevan
3. Menjelaskan analisis masalah pada biaya relevan
4. Menjelaskan keputusan yang berkaitan dengan informasi relevan

1.3         Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1.      Untuk  memberikan suatu pemahaman penuh terhadap informasi relevan
2.      Untuk pembuatan keputusan dalam keputusan produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Pengertian Biaya
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa. Yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa depan bagi organisasi. Biaya dikatakan sebagai setara kas karena sumber non kas dapat ditukar barang atau jasa yang diinginkan. Contoh: Menukar peralatan yang digunakan untuk produksi. Biaya bisa dianggap sebagai ukuran dollar dari sumber biaya yang digunakan untuk mencapai keuntungan tertentu. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu berarti membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi, biaya harus dikelola secara strategis misalnya: manajer harus menyediakan nilai bagi pelanggan yang sama besar atau lebihg besar dengan biaya yang lebih rendah dari para pesaingnya. Dengan cara ini posisi strategis perusahaan akan naik dan keunggulan kompetitif akan tercipta.Biaya dikeluarkan untuk mendapat manfaat dimasa depan. Pada perusahaan yang beroreintasi laba. Manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa. Biaya yang kadaluarsa disebut dengan beban.Disetiap periode beban akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi. Untuk menentukan laba periode tersebut. Agar perusahaan tetap berjalan, pendapatan harus melebihi beban dan laba yang dihasilkan harus cukup besar untuk memuaskan pemilik perusahaan.

2.2         Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan pada umumnya adalah memilih suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia melalui proses mental dan berfikir yang logis. Ketika mencoba untuk membuat keputusan yang baik, seseorang harus menimbang sisi positif dan sisi negatif dari setiap pilihan, dan mempertimbangkan semua alternatif. Untuk pengambilan keputusan yang efektif, seseorang harus mampu memprediksikan hasil dari setia[ pilihan, dan berdasarkan pada semua item tersebut, menentukan pilihan mana yang terbaik untuk situasi tertentu. Pengambilan keputusan harus berdasarkan beberapa tahapan yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan seterusnya. Pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan dengan adanya keputusan yang tepat perusahaan akan bisa berdiri tegak tanpa adanya yang mengambil alih peran perusahaan. Pengambilan keputusan bagi perusahaan itu sangat diperlukan bagi pihak yang terkait perusahaan ataupun pihak yang bekerja didalam perusahaan tersebut. Keputusan yang diambil merupakan risiko yang diambil berdasarkan atas kesepakatan bersama.
Tahap-tahap proses pembuatan keputusan:
1.      Mengidentifikasi dan mendefinisikan persoalan yang timbul.
2.      Mengidentifikasi berbagai alternatif kemungkinan penyelesaian persoalan, dan mengeliminasi alternatif yang tidak layak atau tidak fleksibel.
3.      Mengiddntifikasi manfaat dan pengorbanan untuk setiap alternatif yang fleksibel.
4.      Mengumpulkan data pendukung tentang seluruh biaya dan manfaat yang relevan, dan pastikan data tersebut terjadi pada periode atau rentang waktu yang sama.
5.      Jumlahkan seluruh biaya relevan dan manfaat relevan untuk setiap alternatif.
6.      Pilih alternatif terbaik yaitu alternatif yang menghasilkan manfaat terbesar dan pengorbanan (biaya) terkecil (least cost most benefit).

2.3  Biaya Relevan                       
A.    Biaya Relevan adalah biaya masa yang akan datang (future cost) yang berbeda besarnya pada berbagai alternatif. Seluruh keputusan berhubungan dengan masa yang akan datang. oleh karena itu, hanya biaya masa mendatang saja yang relevan bagi sebuah keputusan. Untuk dapat disebut relevan, sebuah biaya tidak hanya berhubungan dengan masa yang akan datang, namun juga biaya tersebut juga harus berbeda dari satu alternatif ke alternatif lain. Jika biaya masa mendatang jumlahnya sangat besar pada berbagai alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki akibat pada keputusan.
Berikut pengertian biaya relevan menurut para ahli:
Kamaruddin Ahmad dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” adalah sebagai berikut: “Biaya relevan adalah biaya yang dapat dihindari atau biaya yang dapat dielakan dan harus dipertimbangkan oleh setiap pengambil keputusan dalam berbagai alternatif yang dihadapi.” (2005:115) Pengertian biaya relevan menurut RA. Supriyono dalam bukunya “Akuntansi Biaya” adalah sebagai berikut: “Biaya relevan adalah meliputi semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan tertentu tersebut.” (2002:389) Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa biaya relevan dimaksud adalah semua biaya yang bisa dihindari bila menghadapi berbagai alternatif yang dihadapi dan dapat berpengaruh dalam mengambil keputusan seorang manajer. Biaya relevan memiliki karakteristik yakni sebagai berikut :
     a) Biaya yang benar-benar akan terjadi dan mengingat biaya masa lalu yang tidak relevan.
     b) Biaya harus benar-benar akan memberikan hasil berbeda jika memilih alternatif.
B. Hal yang perlu Diperhatikan dan Jenis Biaya Relevan
   1. Hal yang perlu diperhatikan dalam Biaya Relevan Setiap pilihan strategi, secara finasial, biasanya akan mengandung besaran biaya relevan yang berbeda-beda. Hal-hal utama yang perlu diperhatikan dalam biaya relevan antara lain :
     a. Biaya-biaya masa lalu ( historis ) dapat membantu sebagai dasar untuk membuat prediksi, namun biaya-biaya masa lalu tersebut tidak relevan ketika membuat keputusan ( yang bersifat masa depan )
    b. Alternatif-alternatif berbeda dapat dibandingkan dengan memeriksa perbedaan-perbedaan total pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan
    c. Tidak semua pendapatan dan total biaya masa depan yang diharapkan adalah relevan, sehingga pendapatan dan biaya yang diharapkan tidak berbeda diantara alternatif-alternatif pilihan dianggap tidak relevan dan dapat dihilangkan dari analisa
    d. Mengingat tingkat kesulitan pengukurannya, titik berat yang tepat harus diberikan untuk faktor-faktor kualitatif dan faktor-faktor kuantitatif non keuangan
   2. Jenis Biaya Relevan
    a. Sunk Cost Biaya histori atau disebut juga sunk costs adalah biaya yang terjadi di masa lalu dimana tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah dikeluarkan mauun apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, biaya historis merupakan informasi yang tidak relevan dalam pembuatan keputusan
    b. Opportunity Cost Biaya kesempatan adalah biaya kontribusi dari sebuah aktivitas pendapatan yang hilang karena tidak digunakannya suatu sumber daya terbatas dalam penggunaan alternatif terbaik selanjutnya. Perhitungan atas biaya kesempatan ini dapat digunakan untuk mengukur efisiensi dari suatu alternatif keputusan yang diambil.Besarnya biaya relevan merupakan akumulasi dari biaya tambahan yang ada untuk suatu pilihan alternatif dengan biaya kesempatan yang tinggi dan dipilihnya alternatif keputusan tersebut.
    c. Incremental cost ( Revenue ) Biaya pendapatan tambahan adalah total tambahan biaya/pendapatan yang didatangkan oleh suatu aktivitas dari keputusan yang diambil
    d. Differential cost ( Revenue ) Biaya pendapatan differensial adalah perbedaan antara total biaya / pendapatan dari dua alternatif yang berbeda
C. Analisis Masalah pada Biaya Relevan Pertama, waspada pada asumsi umum yang tidak benar misalnya asumsi bahwa seluruh biaya adalah tidak relevan.
Asumsi umum ini terkait mengenai biaya mana yang masuk dalam kategori biaya relevan dan mana yang tidak masuk saat beberapa alternatif keputusan hendak diambil. Contoh Kasus : Perusahaan Golden Hand memiliki kapasitas produksi aktual sirup “ APEL “ sebesar 4000 botol per hari. Ada pilihan lain untuk menaikkan kapasitas produksi menjadi 4500 botol per hari. Secara umum manajer menganggap bahwa biaya distribusi akan naik sehingga menambah cost per botol. Teryata penambahan 500 botol per hari ini tidak menambah biaya distribusi karena kapasitas mobil distribusi produk masih menampung kelebihan jumlah botol. Kedua, data biaya per unit yang menyesatkan pengambil keputusan dalam dua cara utama :
• Memasukkan biaya tidak relevan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
• Menggunakan biaya per unit yang sama pada tingkat keluaran yang berbeda karena biaya tetap per unit berubah sesuai tingkat keluaran yang berbeda Contoh kasus lain : Apakah mesin lama perlu diganti dengan mesin baru? Solusi : Ada unavoidable cost dalam kasus tersebut, yaitu sunk cost berupa nilai buku sebesar 14000, biaya ini harus dikeluarkan karena bersifat tidak relevan sehingga bila mesin lama dijual akan mengalami kerugian sebesar 5000.
D. Keputusan yang Berkaitan dengan Informasi Relevan
1. One-Time-Only Special Orders Merupakan keputusan suatu perusahaan untuk menerima atau menolak pemesanan khusus ketika terdapat kapasitas produksi yang menganggur dan pesanan khusus tersebut tidak mempunyai impikasi jangka panjang. Contoh Kasus : Pemesanan tambahan sirup “ APEL “ sebanyak 5000 botol ketika produksi perusahaan masih 30.000 botol dibandingkan dengan kapasitas produksi sebesar 35.000 botol. Peningkatan biaya variabel produksi merupakan biaya tambahan yang menjadi biaya relevan dalam pengambilan keputusan untuk dibandingkan dengan pendapatan tambahan dari menerima pesanan khusus tersebut.

2.4         Biaya Tidak Relevan
Ada berberapa biaya tidak relevan yaitu:
1. Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat dihindari dari apapun keputusan yang dibuat oleh manajer.
2. Future cost adalah biaya yang terjadi antara berbagai alternatif lain
Untuk mengindentifikasi biaya yang dapat dihindari dalam pembuatan keputusan tertentu dan apakah biaya tersebut relevan, langkah-langkah berikut ini perlu dilakukan :
1.Hilangkan biaya dan manfaat yang tidak berbeda diantara berbagai alternatif.
2. Gunakan biaya dan manfaat yang tersedia yang berbeda di antara berbagai alternatif yang tersedia dalam pembuatan keputusan.Biaya terhindarkan (avoidable cost) adalah biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya ataupun sebagian dengan memilih salah satu dari alternatif yang tersedia.Biaya tidak terhindarkan (unavoidable cost) adalah biaya tidak relevan.
Biaya yang berbeda dengan tujuan yang berbeda
Setiap pembuatan keputusan manajer harus menguji data yang memiliki dan memisahkan biaya relevan. Jika tidak, manajer akan terjebak dengan keputusan yang salah karena adanya data yang tidak relevan.

Memisahkan biaya relevan penting dengan dua pertimbangan. Pertama, sangat jarang tersedia informasi yang lengkap untuk menyusun laporan laba rugi secara detil untuk kedua alternatif yang telah dianalisis di atas. Kedua, mencampur biaya relevan dengan tidak relevan akan menyebabkan bingung dan mengganggu perhatian dari masalah yang sesungguhnya lebih penting.
  Format Perbandingan
Beberapa manajer lebih menyukai pendekatan dalam pembuatan keputusan dengan membandingkan laporan laba rugi dengan menunjukkan dampaknya terhadap perusahaan secara keseluruhan baik akan menghentikan suatu lini produk atau tetap mempertahankannya.

 Opportunity Cost
Opportunity cost akan menjadi margin segmen yang dihasilkan dari alternatif terbaik penggunaan ruangan tersebut.
Penggunaan Sumber Daya yang Terbatas
Biaya tetap selalu tidak terpengaruhi oleh pilihan yang dibuat oleh manajer sehingga manajer harus memilih tindakan yang akan memaksimumkan total margin kontribusi.
Kontribusi dan keterbatasan sumber daya
Untuk memaksimumkan total margin kontribusi, perusahaan tidak hanya sekedar mempromosikan produknya yang memberikan margin kontribusi per unit yang paling tinggi. Total margin kontribusi akan mencapai tingkat maksimum dengan memproduksikan produk-produk perusahaan atau menerima pesanan yang memberikan margin kontribusi per unit tertinggi dalam kaitannya dengan sumber daya yang terbatas.
Mengelola Kendala
Laba dapat meningkat dengan pengelolaan kendala organisasi secara efektif.Salah satu aspek mengelola kendala adalah memutuskan bagaimana penggunaan terbaiknya.Bottleneck adalah mesin atau proses yang membatasi total output karena sudah bekerja dalam kapasitas penuh. Menajemen yang memfokuskan usaha untuk meningkatkan efisien operasi yang menjadi bottleneck dan meningkatkan kapasitas. Usaha tersebut secara langsung akan meningkatkan output barang jadi dan pada akhirnya akan meningkat laba.
Kapasitas dalam bottleneck dapat secara efektif ditingkatkan dengan beberapa cara :
a.       Bekerja lembur di area yang mengalami bottleneck
b.      Memberikan sub kontrak untuk pemrosesan yang mengalami bottleneck
c.       Investasi mesin tambahan
d.      Menggeser tenaga kerja dari proses yang tidak memahami bottleneck kedalam proses yang mengalami bottleneck
e.       Memfokuskan usaha perbaikan proses bisnis seperti TQM dan proses rekayasa ulang dalam proses yang mengalami bottleneck
f.       Mengurangi produk cacat. Setiap unit cacat yang diproses di area bottleneck akan mengurangi produk jadi
Perangkap dalam Proses Alokasi
Biaya produksi bersama sesungguhnya adalah biaya umum yang terjadi untuk memproduksi berbagai macam produk akhir secara simultan.Pendekatan yang khusus digunakan adalah mengalokasikan biaya produk bersama sesuai dengan nilai jual relatif masing-masing produk akhir. Meskipun alokasi biaya produk bersama dibutuhkan untuk memenuhi beberapa tujuan seperti penilaian persediaan dalam neraca, alokasi seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus secara internal dalam proses pembuatan keputusan. Kalau manajer tidak melakukannya dengan hati-hati, dia akan membuat keputusan yang salah sebagai akibat dari mendasarkan keputusannya pada alokasi biaya umum.
Activity-Based Costing (ABC) dan Biaya Relevan
ABC memperbaiki kemungkinan dapat ditelusurinya biaya dengan memfokuskan pada aktivitas yang disebabkan oleh produk atau segmen yang lain. Manajer harus berhati-hati dan membaca dengan lebih cermat istilah kemampuan untuk dapat ditelusuri dibandingkan dengan kondisi yang sesungguhnya.
Bahwa metode yang digunakan untuk membebankan biaya ke produk atau segmen lain tidak mengubah sifat dasar biaya. Sunk cost seperti biaya penyusutan peralatan tetap menjadi sunk cost tanpa terpengaruh apakah ditelusuri langsung ke segmen tertentu berdasarkan basis aktivitas, dialokasikan ke seluruh segmen bedarsarkan jam kerja langsung atau ditangani dengan cara yang lain dalam proses pembebanan biaya.

2.5  Contoh Soal

1.      keputusan membeli atau membuat sendiri sebuah komponen
berikut ini informasi yang berkaitan dengan pembuatan suku cadang  komputer pada PT makmur jaya:
Keterangan
Per unit
10.000 unit
Sewa peralatan
Rp 1200,00
Rp 12.000.000,00
Depresiasi peralatan
 200,00
2.000.000,00
Bahan baku
1000,00
10.000.000,00
Tenaga kerja langsung
2000,00
20.000.000,00
Overhead variabel
800,00
8.000.000,00
Overhead tetap
3000,00
30.000.000,00
Jumlah biaya produksi
Rp 8200,00
Rp 82.000.000,00

Untuk merakit komputer,rata-rata perusahaan memerlukan suku cadang sebanyak 10.000 per tahun,dan saat ini perusahaan membuat sendiri komponen tersebut.sebagian besar peralatan disewa dari pihak luar.namun ada sebuah mesin khusus yang harus di beli.peralatan yang sewa dapat di kembalikan sewaktu-waktu dan perusahaan hanya akan dibebani dengan sewa selama peralatan tersebut dipakai.Overhead pabrik variabel di bebankan ke komponen dengan tarif Rp4000,00 per unit per Rp10.000,00 biaya tenaga kerja langsung.Jumlah overhead pabrik tetap untuk seluruh pabrik adalah Rp 1.000.000.000,00.Biaya overhead pabrik tetap ini dibebankan ke obyek biaya berdasarkan spasi pemakaian pabrik oleh setiap obyek biaya.Fasilitas manufaktur untuk membuat komponen tersebut adalah seluas 6.000m2sedangkan luas pabrik keseluruhan adalah 200.000m2.Dengan demikian biaya overhead pabriktetap yang dibebankan ke komponen adalah sebesar Rp30.000.000,00(0,03 x Rp 1.000.000.000,00).
Perusahaan saat ini menerima tawaran komponen tersebut dari seorang pemasok dengan harga Rp4.750,00 per unit.Haruskah perusahaan menerima tawaran ini atau membuat sendiri komponen tersebut? Sepintas tawaran tersebut menarik – harga Rp4.750,00 per unit jauh di bawah biaya pembuatan komponen sebesar Rp8.200,00.Namun untuk membuat keputusan, perusahaan harus lebih dahulu melakukan analisis,karena tidak semua biaya akan dipertimbangkan dalam setiap keputusan.Biaya yang akan diperhitungkan dalam analisis hanya biaya relevan saja.
Dari daftar biaya produksi,biaya depresiasi dapat dieliminasi,karena biaya ini adalah sunk cost atau biaya masa lalu, oleh karena itu biaya ini tidak memiliki syarat relevan.Biaya overhead tetap juga bukan merupakan biaya relevan, karena baik perusahaan membuat sendiri komponen tersebut atau membelinya dari luar,perusahaan tetap mengeluarkan biaya overheadtetap untuk penggunaan fasilitas pabrik secara keseluruhan sebesar Rp1.000.000.000,00 di luar kedua elemen biaya tersebut,seluruh biaya produksi merupakan biaya relevan,oleh karen itu harus dipertimbangkan dalam analisis.Biaya yang dipertimbangkan mencakup sewa peralatan,bahan baku,biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik variabel.Selain itu harga beli komponen juga merupakan informasi relevan karena jika perusahaan memilih membuat sendiri,perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli komponen tersebut.
Keterangan
Alternatif
Selisih
Membuat
Membeli
Sewa peralatan
Rp.12.000.000,00

Rp.12.000.000,00
Bahan baku
Rp.10.000.000,00

Rp.10.000.000,00
Tenaga kerja
Rp.20.000.000,00

Rp.20.000.000,00
Overhead variabel
Rp.8000.000,00

Rp.8.000.000,00
Harga beli

Rp.47.500.000,00
(Rp.47.500.000,00)
Total
Rp.50.000.000,00
Rp.47.500.000,00
Rp.2.500.000,00

2.      Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu.
Berikut ini estimasi laba/rugi untuk ketiga produk yang dihasilkan oleh PT. Sumber Rejeki. Dari laporan laba/rugi dapat dilihat bahwa produk C secara individu mengalami kerugian. Haruskah perusahaan menghentikan pembuatan dan penjualan produk tersebut.
PT. Sumber Rejeki
Lporan Laba/rugi Segmentasi
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010
Keterangan
Produk A
(Dalam jutaan rupiah)
Produk B(Dalam jutaan rupiah)
Produk C(Dalam jutaan rupiah)


Total(Dalam jutaan rupiah)
Penjualan
500
800
150
1450
Biaya variabel
250
480
140
870
Margin kontribusi
250
320
10
580
Biaya tetap:
-Gaji
-Advertensi
-Depresiasi

37
10
53

40
10
40

35
10
10

112
30
103
Total biaya tetap
100
90
55
245
Laba segmen
150
230
(45)
335
Biaya tetap bersama
125
Laba bersih
210

Estimasi kinerja produk C menunjukkan margin segmen negatif. Hal ini telah terjadi selama tiga tahun berturut-turut. Dengan kondisi ini, manajer menghadapi persoalan apakah akan tetap mempertahankan produk C atau menghentikan pembuatan produk C. Hal pertama yang biasanya akan dilakukan oleh perusahaan adalah mencoba menaikkan kinerja (laba) produk C. Untuk menaikan laba, ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan yaitu menaikkan penjualan dan menurunkan biaya. Upaya menaikkan pendapatan penjkualan dilakukan dengan melakukan promosi yang agresif dan menaikkan harga jual. Namun manajer pemasaran tidak setuju dengan kebijakan ini. Manajer pemasaran beranggapan bahwa pendekatan ini tidak akan membuahkan hasil, karena kondisi persaingan saat ini semakin tajam dan pasar cukup jenuh, sehingga agak sulit untuk meningkatkan pangsa pasar. Selain itu, kenaikan harga jual dapat berakibat pada penurunan pendapatan penjualan. Peningkatan kemampuan melalui penurunan biaya juga tidak mungkin dilakukan, karena perusahaan sudah melakukannya selama dua tahun berturut-turut.Jika penurunan biaya dilakukan lagi tahundepan, dikhawatirkan akan menurunkan kualitas produk dan akan berimplikasi negatif dalam jangka panjang.
            Karena tidak ada harapan lagi untuk memperbaiki kinerja penjualan produk C, maka manajer memutuskan untuk menghentikan pembuatan dan penjualan produk C, dengan harapan keputusan ini akan mengurangi kerugian sebesar Rp.35.000.000,00 dengan rincian perusahaan akan kehilangan margin kontribusi sebesar Rp.10.000.000,00 namun akan menghemat biaya gaji dan biaya advertensi sebesar Rp.45.000.000,00. Dalam hal ini, biaya depresiasi dan biaya tetap bersama tidak lagi diperhitunhgkan karena biaya-biaya ini bukan biaya relevan. Tabel berikut berisi perhitungan yang mendukung keputusan manajemen untuk menghentikan pembuatan dan penjualan produk C.
Analisis Tetap Membuat atau Menghentikan
Keterangan
Tetap Membuat
(Rp)
Menghentikan
(Rp)
Selisih
(Rp)
Penjualan
150.000.000
0
150.000.000
Biaya variabel
(140.000.000)
0
(140.000.000)
Margin kontribusi
10.000.000
0
10.000.000
Biaya advertensi
(10.000.000)
0
(10.000.000)
Biaya supervisi
(35.000.000)
0
(35.000.000)
Manfaat relevan (rugi)
(35.000.000)
0
(35.000.000)

DAFTAR PUSTAKA
Mowen,hansen.2005,Jilid1.Akuntansi Manajerial.Jakarta.Salemba Empat
Mowen,hansen.2005,Jilid2.Akuntansi Manajerial.Jakarta.Salemba Empat

Noreen, garrison.2000,Jilid1&2. Akuntansi Manajerial.Jakarta.SalembaEmpat Http://www.resumeakun.com/